Rabu, 31 Desember 2014

Tahun Baru


Senja terakhir ditahun 2014 perlahan mulai tenggelam. Pertanda tidak lama lagi kita akan menyambut tahun baru. Bagi sebagian orang momentum tahun baru sering digunakan untuk menyusun rencana atau target yang akan dijadikan panduan buat perjalanan karir mereka selama satu tahun kedepan. Itu bagi "sebagian" orang saja bukan "kebanyakan" karena tiap orang pasti punya pandangan berbeda-beda tentang makna tahun baru ini. Contohnya saya, bagi saya tidak ada yang special dimomen tahun baru ini, tahun baru saya anggap sama saja dengan hari hari yang lain, itu hanya persoalan angka saja bagi saya. Itulah makanya di tiap malam terakhir di tanggal 31 desember saya mungkin hampir tidak pernah larut dalam perayaan. Saya memilih tetap dirumah bersama keluarga menghindari keramaian n kemacetan jalan raya. 

Malam nanti...

Seperti biasa pada malam-malam tahun baru sebelumnya, akan kami habiskan dirumah bersama keluarga. Kadang ada teman yang datang kerumah sekedar maen aja, ada juga yang ngajakin maen PES, itu sudah menjadi ritual bagi keluarga kecil saya tiap malam pergantian tahun. Kadang ada bakar-bakaran kadang juga ada rebus-rebusan. Untuk malam ini istri saya sudah menyiapkan jagung entah entar mau dibakar atau direbus, tergantung permintaan teman-teman yang datang nanti. Untuk menu makan beratnya istri sudah menyiapkan masakan Gudeg Jogja untuk pendampingya rencana akan dikolaborasikan dengan sate ayam yang sudah kami pesan. 

Ngomong-ngomong soal merayakan tahun baru terakhir seingat saya ialah pada tahun 2006 menjelang 2007. Yah itu mungkin yang pertama dan terakhir bagi saya n istri tercinta. Waktu itu saya masih pacaran sama dia. Berawal dari sore sepulang ia kerja. Secara spontan kami sepakat untuk melihat sunset di parangtritis. Kurang lebih setelah 45 menit dari tempat ia kerja kami sampai diparangtritis. Tepat sekali sore itu cuaca cerah sekali jadi kami bisa dengan puas mengantarkan senja terakhir ditahun 2006 itu pulang kepelukan sang malam. Saya tidak tau apa yang dilakukan senja n malam waktu itu setelah mereka bertemu. Apakah mereka membeli kempang api? Apakah mereka membakar atau merebus jagung? atau mereka langsung tidur biar cepat bertemu dengan sunrise pertama di tahun 2007? aku tidak tau.

Yang aku tau hanyalah... 
Sore itu akan kami habiskan disitu untuk mengantarkan senja itu pulang dan menyambut sang pagi yang cerah esok datang. Ya, kami berdua disitu sepakat untuk tidak tidur semaleman. Demi sunrise pertama di tahun 2007 kami berdualah orang disitu yang akan pertama kali melihatnya. Kami berdua menyewa selembar tikar sedang, tidak terlalu besar tidak pula terlalu kecil tapi pas buat kami berdua. Semaleman kami duduk ditepi pantai itu, menghadap kelaut lepas. Dinginya desir angin laut malam tak kami hiraukan. Sesekali ada pengamen n penjual makanan menghampiri kami berdua. 

Banyak hal yang kami bicarakan disitu, mulai dari hal yang remeh temeh sampai dengan hal yang serius. Semua tertumpah disitu. Kalau rasa kantuk datang kami bergantian rebahan, kalau dia yang ngantuk kaki saya selalu siap untuk jadi bantal baginya begitu juga sebaliknya. Ahhh...romantis kali waktu itu. 

Hitungan jam sudah menunjukkan 7 jam kami kurang lebih disitu....
Tidak lama terdengar hitungan mundur dari angka sepuluh dari sebelah kanan kami duduk. Banyak orang disitu kulihat mungkin ada puluhan bahkan ratusan orang bahkan mungkin lebih. Yang jelas mereka banyak sekali.

Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, sa...tu...Ciuuuuuuu duorrr Ciuuuu Duorrrr...pesta kembang api dimulai.

Suara mereka keras n kompak sekali ditambah hujan pesta kembang api diatas sana. Mungkin suara mereka n kembang api tersebut sudah membangunkan Nyi Roro kidul dari tidurnya tapi semoga aja tidak. 

Ditengah-tengah keramaian itu kami tetap duduk tidak mencari keramaian untuk ikut-ikutan menghitung mundur bahkan ikut menyulut kembang api. Kami disitu berperan sebagai penikmat aja. Kami tetap duduk menikmati pemandangan pesta kembang api diatas sana yang berlangsung kurang lebih setengah jam lebih. 

Adzan Subuh...
Dari kejauhan sayup-sayup terdengar sudah suara adzan. Itu berarti tidak lama lagi yang ditunggu-tunggu akan segera datang. Matahari pertama ditahun 2007 akan datang. Kamipun segera menuju ke surau terdekat dari tempat kami duduk untuk menunaikan kewajiban sholat subuh berjamaah. Selesai sholat, waktu hanya kami habiskan buat jalan-jalan ditepian pantai. Sungguh anugerah dari yang kuasa pagi itu terasa sejuk sekali. Tidak lama kemudian perlahan namun pasti matahari pertama ditahun 2007 mulai menampakkan diri. Misi kamipun lunas sudah.

Sekarang saatnya perjalanan pulang....
Read More